Saat dilantik sebagai khalifah, Abu Bakar menyatakan kebijaksanaannya dalam sebuah pidato:
"Saudara-saudara sekalian, walaupun saya bukan yang terbaik diantara saudara, namun saya telah diberi tanggung jawab untuk memimpin saudara sekalian. Saya akan anggap orang-orang yang terlemah diantara saudara-saudara kuat sampai saya memajukan tuntutan atas hak-hak yang memang merupakan hak mereka.
Dan orang-orang yang terkuat diantara saudara-saudara akan saya anggap lemah sampai saya ambil dari mereka apa-apa yang memang bukan hak mereka. Saudara-saudara sekalian, saya seorang pengikut nabi, bukan seorang pembaharu. Oleh karena itu kalau saya mengerjakan pekerjaan dengan baik, bantulah saya. Dan kalau saya menyimpang, luruskanlah saya. Dan lakukanlah perhitungan atas diri saudara sebelum saudara diperhitungkan orang.
Tak seorangpun boleh meninggalkan jihad di jalan Allah, kecuali Allah akan timpakan kehinaan atas mereka. Dan jangan kerjakan kecabulan di kalangan saudara, nanti Allah akan menyebarkan bencana di kalangan mereka. Oleh karena itu patuhilah saya selama saya patuh kepada Allah. Tetapi kalau saya tidak patuh kepada Allah dan Nabi-Nya, saudara tidak berkewajiban mematuhi saya. Saya sebenarnya lebih senang kalau salah seorang dari saudara yang diberi tanggung jawab ini sehingga saya terhindar dari tanggung jawab tersebut.
Dan jika saudara mengharapkan saya untuk melakukan peran yang sama seperti Nabi dalam hubungannya (dengan) wahyu, saya tidak dapat mengerjakannya. Saya hanya seorang manusia biasa, jadi maafkanlah saya."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar